Jumat, 11 Desember 2009

5.000 Guru Berhonor 150.000 Belum Dibayar

Sedikitnya 5.000 guru sukarelawan (sukwan) madrasah dan pondok pesantren di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pertanyakan honor senilai Rp 150 ribu per orang yang belum cair."Kami khawatir belum dicairkannya bantuan tersebut dapat mempengaruhi kinerja kami dalam mengajar," kata salah seorang guru Sukwan, Imam Cahyadi (37) di Cikarang.
Pemberian honor itu, biasa dilakukan setiap enam bulan sekali. "Tapi khusus semester kedua ini mengalami keterlambatan. Kami mendesak agar segera dicairkan," ujarnya. Pihaknya telah menyampaikan keluhan ini ke Kantor Departemen Agama setempat. Namun, belum mendapat respon. "Alasannya, sedang dalam tahap proses," katanya. Senada dikatakan Lisna Wulandari (32), pengajar di Kecamatan Tambun Selatan. Keterlambatan ini baru pertama dialaminya sejak dirinya bekerja sebagai guru dua tahun lalu. "Ini pertama kalinya terjadi, padahal pada tahun sebelumnya selalu tepat waktu," katanya.
Kepala Seksi Pondok Pesatren Kantor Depag Kabupaten Bekasi, Nani Mulyani mengatakan, bantuan honor guru sukwan tersebut saat ini sedang dalam proses dan akan segera cair. "Sedang diproses. Kami janji secepatnya bisa dibagikan," ucapnya. Di wilayah Kabupaten Bekasi saat ini terdapat sedikitnya 5.300 guru Sukawan di tingkat pendidikan madrasah dan pondok pesantren.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Taih Mintarno meminta pemerintah segera merealisasikan desakan tersebut. "Uang tersebut tentu sangat berarti buat mereka, jangan terkesan pemerintah kurang serius dalam menanganinya," kata Taih. Taih juga berpesan kepada seluruh guru sukwan untuk bersabar. "JIka memang masih dalam proses administrasi maka pasti akan cair. Namun, bila justru malah sebaliknya, kami akan memanggil pihak terkait untuk mendiskusikannya," ujarTaih kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar