Sabtu, 05 Desember 2009

50 Anggota DPRD Gresik Minta Laptop

Sebanyak 50 anggota DPRD Gresik, Jawa Timur, rame-rame mengajukan anggaran pembelian laptop yang dituangkan dalam hasil pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2010 antara badan anggaran, dan tim anggaran. Wakil Ketua DPRD Gresik Akhmad Nurhamim, Kamis (3/12), membenarkan dalam hasil pembahasan RAPBD 2010 terdapat pengajuan anggaran pengadaan laptop untuk 50 anggota DPRD. "Disahkan atau tidak pengajuan 50 buah laptop tersebut masih menunggu hasil finalisasi pembahasan RAPBD antara badan anggaran dan tim anggaran," katanya.
Berdasar penghitungan, rencananya untuk pembelian 1 unit laptop dipatok dengan harga Rp 18 juta, sehingga untuk pengadaan 50 buah laptop bisa menghabiskan anggaran Rp 900 juta. "Pengadaan 50 buah laptop tersebut direncanakan dimasukkan melalui pos Bagian perlengkapan Setda Pemkab Gresik," katanya. Menurut Nur Hamim, pengajuan laptop oleh dewan ini karena sesuai kebutuhan untuk kelancaran tugas, bahkan seperti anggota dewan periode sebelumnya juga sama mengajukan anggaran untuk pembelian laptop.
Ketika itu, masing-masing dari 45 anggota DPRD mendapatkan fasilitas laptop yang sifatnya hanya pinjam pakai. Artinya, ketika anggota DPRD purna tugas, maka laptop itu harus dikembalikan. "45 buah laptop merek HP yang pernah dipakai mantan anggota dewan itu sudah dikembalikan dan disimpan di Sekretariat DPRD. Kebanyakan laptop itu masih bagus. Tapi, sebagian ada yang sudah rusak," katanya. Beberapa mantan anggota DPRD pernah mengajukan pemutihan laptop tersebut, tapi permintaan itu tidak dipenuhi.
Pengadaan laptop mendapat tanggapan dari sejumlah fraksi, seperti yang dikemukakan Anggota FPAN, Faqih Usman, yang meminta pembelian laptop diseragamkan dan sebaiknya ukuran kecil dengan biaya Rp 6 juta hingga Rp 10 juta. Hal senada dikatakan anggota FPDIP, Jumanto. Ia juga setuju pengadaan laptop berukuran kecil karena lebih praktis.
Sementara pengajuan pembelian laptop anggota dewan mendapat sorotan dari Ketua Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Gresik, Khoirul Anam. Ia menilai perilaku anggota dewan ini manja, padahal mereka sudah banyak menikmati fasilitas dari anggaran APBD, seperti jatah mobil dinas, dan kini kembali meminta pengajuan laptop. "Mereka mestinya malu dipilih rakyat menjadi anggota dewan malah justru menghambur-hamburkan uang, apalagi di masing-masing ruangan DPRD sudah dilengkapi komputer, kenapa masih harus membeli laptop," katanya
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar